Dengan Kata Aku Melukismu Cinta..

Disini ku muntahkan semua . . . . . segala racun yang ada . . . . . . dan semua CINTA yang aku punya . . . . . . tentang kecintaanku pada Agama, Keluarga, Sahabat, Alam, "DIA", Dan juga Negeri ini. . . . .


Rabu, 17 September 2014

Ingin Bilang Rindu

Entah.. Malam selalu membawamu.. Membiarkan aku bersama kalimat ini, Membuatnya jatuh tak bermakna. Kalimat ini aku rangkai untukmu.. Ingin ku ucap agar kau merasa Ku harapkan hadirmu malam ini.. Namun, sunyi... Gejolak lirih emosi membuat kalimat ini bernada sendu.... Aku ingin kamu tau, bahwa inilah yg aku rasa.. Mungkin memang hati ini tidak pernah bertanggung jawab dengan rasa yg dia suguhkan untukku.. Namun apakah kau juga belum mengerti, bahwa aku tidak pernah sanggup membuatmu hanyut dalam inginku tanpa harus ku bersuara.. Ya aku Rindu.. Kenalkah kau dengan kata itu? Kata yang hampir tak pernah ku ucap, namun tak henti kurasakan... Untukmu...

Selasa, 16 September 2014

Seperti Tanda Tangan Seperti Itulah "KARYA"

Manusia tidak akan pernah bisa menandingi ciptaan Tuhan.. Seperti apapun manusia hendak menyamai ciptaan Tuhan tidak akan pernah ia bisa menjadikannya "SAMA". Mungkin iya bisa tapi manusia tidak akan pernah bisa membuatnya menjadi "Identik". Manusia bisa membuat apa saja dengan anugrah kecerdasan yang dimiliki, namun simpel saja, manusia tidak akan pernah mampu membuat selembar daun seperti aslinya, lengkap dengan klorofil, stomata dan sebagainya. Ya...!! karya Tuhan maha sempurna, Tuhan punya karya yang tidak bisa kita tiru. Manusia punya karakter dalam setiap karya yang diciptakan. Lagu-Lagu, tulisan, lukisan, dll, semuanya punya ruh dari sang empunya. sesederhana tanda tanganpun tidak akan pernah kita bisa membuatnya sama, dengan orang yang sama sekalipun.

Senin, 15 September 2014

Elegi Malam

Begitu banyak yang kutinggalkan untuk bisa hidup lebih baik lagi, salah satunya hidup bersamamu. Dan hasrat ini masih menyala. Saat kulihat engkau menatapku. Kurasa aku bisa temukan tujuan, Untuk perjuangkan setiap mimpi. Dan tinggalkan tempat berpijak ini, membuang rasa takut di dalam hati, Terhadap apa yang akan terjadi andai mereka tahu, jika semua ini adalah tentang kamu, bersama kamu, membuat kata "kita" menjadi utuh. Ya.. Aku jatuh cinta padamu...
Karenanya kuberikan apa saja untuk menyempurnakan hidup ini, Untuk jua merasakan kesempatan apa di depan sana. hingga dimana aku sanggup menggapaimu, Aku tahu kau bisa merasakannya, tiap gerak detik yg kulalui meski kau tak mengiringi langkahku. Seribu mimpi yang masih kuyakini, kan kubuat kau memberikan mimpi itu padaku. Aku tahu, aku tak dapat lewati satu malam saja tanpa menghadirkan dirimu dalam setiap pejaman mataku. Engkaulah alasanku bertahan. Saat ini, tak ada waktu yang lebih baik Dari rasa takut ini yang harus aku nikmati. Hingga nanti aku kan bebas.... Dan aku kan hidup lagi dengan cinta hingga mereka tak bisa merebutnya dariku meski waktu sekalipun.Dan mereka kan melihat... Bersama malam yang kian panjang, Hasrat ini semakin kuat, kan kukesampingkan apa itu rindu. Di sini, saat ini Kuberikan hidupku untuk bisa hidup lagi...

Minggu, 02 Maret 2014

Emansipasi yang "Kebablasan"

Emansipasi ialah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah usaha untuk mendapatkan hak politik maupun persamaan derajat, sering bagi kelompok yang tak diberi hak secara spesifik, atau secara lebih umum dalam pembahasan masalah seperti itu. Banyak perempuan yang menjunjung tinggi emansipasi, mereka sering kali disebut Feminis. Ya, mereka menuntut persamaanhak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat (sesuatu yang diperjuangkan berarti sebelumnya tidak ada atau masih dirasa kurang dari porsi yang seharusnya). lingkungan membuat perempuan kental dengan stereotipe LEMAH, tidak bisa mandiri, serta tidak mampu memimpin. Perempuan cukup bekerja dalam ranah domestik, tidak perlu unjuk gigi tidak perlu berkarya. namun, perempuan masa kini merasa bahwa dirinya (kita) harus mendapatkan perlakuan yang sama seperti halnya laki-laki. kemudian muncullah gerakan-gerakan kewanitaan demi memperjuangkan emansipasi. Tapi sayangnya banyak dari kita (termasuk saya) salah mengartikan emansipasi yang pada akhirnya melakukan tindakan emansipasi yang KELIRU. Emansipasi ada sebagai salah satu gerakan untuk mendapatkan keadilan perlakuan kepada perempuan akibat dari adanya bias gender. sehingga seperti yang disebutkan tadi muncul banyak sekali gerakan, organisasi maupun lembaga yang khusus mewadahi segala aspirasi perempuan. Namun apakah itu justru semakin menunjukkan PERBEDAAN Bukan PENYETARAAN. banyak lembaga khusus perempuan bukankah itu justru menunjukkan kalau kita "BERBEDA", katanya ingin penyetaraan?? kalau pada akhirnya setiap gerak gerik perempuan membutuhkan lembaga khusus itu artinya kita memang LEMAH, LEMAH yang Diistimewakan, mungkin ia posisi wanita sudah tidak tertindas atau terdiskriminasi tapi akan tetap berbeda, tetap LEMAH bedanya cuma DIISTIMEWAKAN... kalau digambarkan singkatnya seperti ini
ini gambaran bias gender pada zaman dulu dimana posisi wanita benar-benar hanya sebagai pelaku domestik.. hanya laki-laki yang bisa memimpin.. keemudian muncullah gerakan emansipasi yang mengharap adanya penyetaraan..
Tujuan awal dari adanya emansipasi ingin posisi laki-laki dan perempuan menjadi setara di lingkungan masyarakat. namun tanpa kita sadari, kita terjebak dalam emansipasi yang KEBABLASAN, kenapa saya bilang kebablasan.. ya karna terkadang kita tidak hanya ingin setara tapi lebih dari itu...
Emansipasi yang Kebablasan.. seharusnya kita sadar gerakan emansipasi sudah ada mungkin sejak mbah buyut saya blum lahir.. sepanjang waktu itu pukla masa melahirkan banyak gerakan, organisasi, lembaga yang khusus mewadahi perempuan.. teori-teori kewanitaanpun banayak bermunculan.. tapi sayangnya tidak pernah ada teori sampai dimana tolak ukur perempuan dan laki-laki bisa dikatakan setara.. hingga pada akhirnya gerakan emansipasi tidak akan pernah selesai seiring perkembangan zaman. Lantas lembaga-lembaga yang dari dulu muncul semuanya gagal menyuarakan emansipasi karena sampai sekarang masih banyak perempuan yang ketika ditanya sudah emansipasi apa blom.. masih banyak akan muncul kata "BELOM" dari bibir mereka, lalu buat apa semua ini, perjuangan wanita sejak dulu jika sampai saat ini banyak dari kalangannya belum merasakan emansipasi. Atau bagi yang udah merasa emansipasi kenapa masih banyak lembaga-lembaga khusus wanita sampai sekarang?? coba kita pikirkan.. Kembali lagi, semua gerakan emansipasi akan terasa percuma karna sampai saat ini belum ada tolak ukur sampai dimana laki-laki dan perempuan dikatakan setara.. maka dari itu setuju atau tidak sebenarnya kita masih LEMAH dan BERBEDA, karna kita masih butuh wadah-wadah khusus perempuan sebagai tempat kita ber"emansipasi". seperti kenapa harus ada Sekolah Luar Biasa (SLB), ya karena mereka yang ada disana BERBEDA harus DIISTIMEWAKAN.. Saya juga seorang perempuan.. perempuan yang hanya ingin dimengerti.. bukan disetarakan...

Senin, 27 Januari 2014

Indonesia Harus Ganti Nama, Biar Gak Sakit

indonesia mungkin harus direvolusi tapi revolusi seperti apa? mengganti semua elemen pemerintahan? yakin? mengganti 1 presiden saja negara kita mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit, apalagi harus membabat habis seluruh elemen kemudian mengganti semuanya dengan yang baru.... nothing impossible sech... tapi banyak hal yang tidak mungkin di Indonesia ini... misalnya saja... tidak mungkin kalau pemerintahan kita tidak korupsi.. tidak mungkin jakarta tidak banjir tiap tahun... tidak mungkin orang yang rumahnya kena gusur tidak emosi... tidak mungkin juga ayu ting-ting kembali lagi pada suaminya si enji (serius ini ayu ting-ting sendiri yang bilang..hihi) dan yahh masih banyak lagi ketidakmungkinan-ketidakmungkinan yang lain... hhhmmm kembali lagi... apa ya yg bisa kita revolusi agar indonesia bisa menjadi lebih baik... negara kita sepertinya sedang sakit meski banyak dari kita tidak merasakan itu... saya jadi inget di desa saya dulu (sepertinya sampe sekarang) jika ada anak balita yang sakit-sakitan, di bawa berobat kemanapun gak mempan bisa jadi itu gara-gara namanya yang tidak cocok jadinya harus diganti, contohnya nama siti xxxxxx gak cocok harus di rubah menjadi siti yyyyyyy, nahh... mungkin Indonesia juga butuh ganti nama seperti itu, misalnya saja dari Indonesia menjadi Endonesa, kadang kita sering menyebutnya seperti itu, sebut saja saat supporter bulu tangkis menyemangati Taufik Hidayat, coba dengarkan yel-yelnya, kalau kita perhatikan dengan seksama bunyinya pasti gini "ENDONESA... prok prok prok...... ENDONESA.... prok prok prok...." alhasil Taufik Hidayat jadi tamabah semangat.. Lalu maennya bagus,daannn MENNAaaaaannnngggg (meskipun gak selalu sech) yahh tak bisa kita pungkiri itu... (tragissss). well.. semiris itukah negeri kita..... sebenernya gak ada hal buruk, kalau bukan kita yang memperburuknya... lihat saja jakarta yang rutin kebanjiran, siapa coba yang menyebabkan itu semua? pemerintah? Tuhan? bukann... tapi masyarakat JAkarta sendiri... siapa yang suka buang sampah ke sungai? ello kan?? (orang Jakarta yang suka buang sampah ke sungai).. siapa yang menjadikan daerah resapan air jadi gedung-gedung tinggi? ello juga kan?? (lagi-lagi orang jakarta)... siapa yang bikin rumah pinggir kali?? dan itu ello juga orang jakarta.... karna gak mungkin gue yang bela-belain buang sampah ke Jakarta (berat diongkos, cuma buat buang sampah doang), gak mungkin juga gue yang masih numpang ke orang tua malah bisa bikin gedung di Jakarta, dan gak mungkin lagi gue yang bikin rumah pinggir kali, rumah emak dan pelukan emak jauh lebih nyaman dan menenangkan... tapi.. tulisan ini bukan untuk mengecam kota Jakarta, bagi saya Jakarta tetap ibu kota terbaik selama pak Jokowi gubernurnya (no kampanye, saya tidak sedang dibayar pak Jokowi), hanya saja kembali pada kalimat awal.. "Di dunia ini gak ada yang buruk, kalau bukan kita yang memperburuknya"... right??

Minggu, 12 Januari 2014

Jika Diam Lebih Baik

terlalu banyak bunyi ku dengar... namun semua palsu .... anda paham yang anda utarakan saja sudah cukup membuat bunyi itu bermakna... tak butuh banyak rasa untuk memahaminya... karna satu kata itu sudah mampu menjelaskan dirinya... berhentilah menyorotku seperti itu... katakan.... lantangkan.... saya menunggu terlalu usang, hanya ingin mendapatkan satu bunyimu.. lantas kenapa kau diam?? tak usah kau hiraukan cahaya di mataku ini... berpalinglah dan berkata... sanggup?? mampu?? jika tidak diamlah kau selamanya, karena mungkin itu baik untukku dan untukmu...