Senin, 27 Januari 2014
Indonesia Harus Ganti Nama, Biar Gak Sakit
indonesia mungkin harus direvolusi tapi revolusi seperti apa? mengganti semua elemen pemerintahan? yakin? mengganti 1 presiden saja negara kita mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit, apalagi harus membabat habis seluruh elemen kemudian mengganti semuanya dengan yang baru.... nothing impossible sech... tapi banyak hal yang tidak mungkin di Indonesia ini... misalnya saja... tidak mungkin kalau pemerintahan kita tidak korupsi.. tidak mungkin jakarta tidak banjir tiap tahun... tidak mungkin orang yang rumahnya kena gusur tidak emosi... tidak mungkin juga ayu ting-ting kembali lagi pada suaminya si enji (serius ini ayu ting-ting sendiri yang bilang..hihi) dan yahh masih banyak lagi ketidakmungkinan-ketidakmungkinan yang lain...
hhhmmm kembali lagi... apa ya yg bisa kita revolusi agar indonesia bisa menjadi lebih baik... negara kita sepertinya sedang sakit meski banyak dari kita tidak merasakan itu... saya jadi inget di desa saya dulu (sepertinya sampe sekarang) jika ada anak balita yang sakit-sakitan, di bawa berobat kemanapun gak mempan bisa jadi itu gara-gara namanya yang tidak cocok jadinya harus diganti, contohnya nama siti xxxxxx gak cocok harus di rubah menjadi siti yyyyyyy, nahh... mungkin Indonesia juga butuh ganti nama seperti itu, misalnya saja dari Indonesia menjadi Endonesa, kadang kita sering menyebutnya seperti itu, sebut saja saat supporter bulu tangkis menyemangati Taufik Hidayat, coba dengarkan yel-yelnya, kalau kita perhatikan dengan seksama bunyinya pasti gini "ENDONESA... prok prok prok...... ENDONESA.... prok prok prok...." alhasil Taufik Hidayat jadi tamabah semangat.. Lalu maennya bagus,daannn MENNAaaaaannnngggg (meskipun gak selalu sech) yahh tak bisa kita pungkiri itu... (tragissss).
well.. semiris itukah negeri kita..... sebenernya gak ada hal buruk, kalau bukan kita yang memperburuknya... lihat saja jakarta yang rutin kebanjiran, siapa coba yang menyebabkan itu semua? pemerintah? Tuhan? bukann... tapi masyarakat JAkarta sendiri... siapa yang suka buang sampah ke sungai? ello kan?? (orang Jakarta yang suka buang sampah ke sungai).. siapa yang menjadikan daerah resapan air jadi gedung-gedung tinggi? ello juga kan?? (lagi-lagi orang jakarta)... siapa yang bikin rumah pinggir kali?? dan itu ello juga orang jakarta.... karna gak mungkin gue yang bela-belain buang sampah ke Jakarta (berat diongkos, cuma buat buang sampah doang), gak mungkin juga gue yang masih numpang ke orang tua malah bisa bikin gedung di Jakarta, dan gak mungkin lagi gue yang bikin rumah pinggir kali, rumah emak dan pelukan emak jauh lebih nyaman dan menenangkan...
tapi.. tulisan ini bukan untuk mengecam kota Jakarta, bagi saya Jakarta tetap ibu kota terbaik selama pak Jokowi gubernurnya (no kampanye, saya tidak sedang dibayar pak Jokowi), hanya saja kembali pada kalimat awal.. "Di dunia ini gak ada yang buruk, kalau bukan kita yang memperburuknya"... right??
0 komentar:
Posting Komentar
di coment each....
uke!!